Keseluruhanciri-ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Berikut ini beberapa ciri khas Indonesia. Ada pepatah mengatakan Bahasa Menunjukkan Bangsa. Atau tepatnya 1340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010. Maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia patut berbangga karena bisa lahir
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Elin RachmawatiBahasa IndonesiaRabu, 7 Desember 2016 Perbedaan sekelompok masyarakat dengan kelompok-kelompok tertentu secara horizontal dan menimbulkan keberagaman disebut kemajemukan masyarakat. Perbedaan yang ditimbulkan mempengaruhi kestabilan masyarakat Indonesia. Faktor dominan yang menunjukkan kemajemukan masyarakat Indonesia yaitu ras, suku bangsa, budaya, serta agama atau kepercayaan. Terbentuknya kemajemukan masyarakat di Indonesia disebabkan oleh letak wilayah Indonesia yang memungkinkan terjadinya kontak dengan bangsa lain, kondisi wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan serta perbedaan iklim dan topografi antara satu daerah dengan daerah lain yang menyebabkan munculnya aneka budaya kelompok masyarakat serta sumber daya alam yang beragam. Kemajemukan masyarakat Indonesia dapat dilihat pada keberagaman agama, ras dan budaya, serta agama atau kepercayaan masyarakat Indonesia. Keberagaman dalam bidang agama yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal di Indonesia. Faktor internal yang berasal dari masyarakat Indonesia sendiri yaitu nenek moyang Indonesia telah memiliki kepercayaan yang mereka yakini sebelum masuknya para pedagang dari luar negeri. Kepercayaan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu Animisme dan Dinamisme. Animisme yaitu kepercayaan kepada roh-roh nenek moyang dari makhluk serta benda alam. Dinamisme yaitu kepercayaan kepada semua benda hidup maupun benda mati yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan keberagaman agama yaitu datangnya orang-orang dari negara lain yang dengan sengaja atupun tidak sengaja telah menyebarkan agama di Indoesia. Seiring berkembangnya jaman, kepercayaan nenek moyang Indonesia mulai tergantikan dengan agama yang berasal dari luar negeri, seperti Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindhu. Agama merupakan salah satu kemajemukan masyarakat Indonesia. Persamaan agama dapat menyebabkan solidaritas antar penganutnya, namun juga dapat menyebabkan konflik horizontal antar agama. Dengan kata lain, faktor internal disebabkan karena kondisi wilayah Indonesia dan faktor eksternal disebabkan oleh letak geografis dapat dipungkiri lagi, masyarakat Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa ras dan dengan lebih dari 300 kelompok suku bangsa. Letak geografis Indonesia dengan kepulauan yang begitu banyaknya serta iklim dan topografi yang beragam menciptakan berbagai suku bangsa atau sekelompok manusia berdasarkan tempat asal, asal-usul atau nenek moyang, dan persamaan kebudayaan. Iklim dan topografi yang berbeda dapat mempengaruhi ciri fisik seperti warna kulit. Ras merupakan segolongan manusia yang mempunyai persamaan dalam ciri-ciri fisik yang diwariskan secara turun-temurun, seperti berdasarkan pada warna kulit, bentuk dan warna rambut, bentuk hidung dan mata, dll. Nenek moyang Indonesia merupakan campuran asli dengan bangsa asing atau pendatang sehingga terbentuklah beberapa ras di Indonesia seperti Bangsa Melayu Mongoloid, Bangsa Papua Melanesoid, Bangsa Vedoid, dll. Suku bangsa merupakan bagian kecil dari ras yang dibatasi oleh tempat asal dan kebudayaan masyarakatnya. Suku bangsa yang tersebar luas di Indonesia mempengaruhi keragaman budaya bangsa Indonesia. Misalnya, dalam sistem kekerabatan, seseorang dari papua akan cenderung lebih dekat dengan orang yang berasal dari tempat yang sama pula karena terikat oleh kesadaran akan kesatuan budaya seperti bahasa. Maka, beragamnya suku bangsa yang terbentuk di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan pengaruh letak geografis di Indonesia serta iklim dan topografi yang berbeda disetiap daerahnya. Kemajemukan masyarakat Indonesia juga terlihat dalam keragaman budaya masyarakat Indonesia yang telah menjadi ciri khas suatu suku yang disebabkan oleh letak geografis Indonesia serta iklim dan topografi yang berbeda disetiap daerah yang menyebabkan munculnya berbagai suku dengan kebudayaannya. Iklim dan topografi yang berbeda akan menyebabkan kebergamana sumber daya alam. Masyarakat Indonesia memiliki keragaman dalam bidang bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, adat istiadat yang unik disetiap suku, kesenian daerah dengan menggunakna alat musik tradisional, serta makanan khas daerah. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah yang khas, yang menandakan daerah asal seseorang, seperti bahasa jawa berasal dari Jawa Timur, bahasa sunda berasal dari Jawa Barat, bahasa Madura dari pulau Madura, dll. Setiap suku memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Hal tersebut seringkali disangkut-pautkan dengan kepercayaan pada zaman dahulu, dan terkadang adat istiadat dari beberapa daerah dipadukan dengan agama yang dianut masyarakat. Contoh dari adat istiadat yaitu upacara adat saat pernikahan, adat saat terdapat orang melahirkan dan meninggal, dll. Kesenian daerah dari setiap suku juga beragam, hal ini menunjukkan pada dasarnya masyarakat Indonesia memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif. Kesenian daerah yaitu seperti alat musik, tari, lagu, seni pertunjukkan. Indonesia merupakan negeri yang mempunyai banyak makanan yang beragam dari setiap daerah. Beragamnya makanan khas dari setiap daerah disesuaikan dengan sumber daya alam yang tersedia di masing-masing daerah. Budaya dan adat istiadat daerah dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Maka terbentuklah bermacam-macam adat istiadat dan budaya yang menunjukkan identitas seseorang. 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya

ThisPaper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Soal Kemajemukan dalam Ketunggalan Negara - Bangsa Indonesia 1 Oleh: R. Yando Zakaria 2 Pengantar Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Baik secara harisontal maupun vertikal. Tidak ada yang menolak kesimpulan ini.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, majemuk memiliki arti terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan, dan kemajemukan diartikan sebagai keanekaragaman. Dapat disimpulkan bahwa negara yang majemuk dapat diartikan sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati dan budaya yang dimiliki oleh negara tersebut. Lalu, mengapa negara Indonesia disebut negara yang majemuk? Apa yang membuat negara Indonesia memiliki kemajemukan? Indonesia terdiri dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan. Tradisi yang diwariskan turun temurun, alam yang memiliki berbagai keunikannya sendiri, dan keanekaragaman dari setiap daerah yang tidak ada hentinya untuk digali. Indonesia juga terdiri dari berbagai macam ras, suku bangsa, agama, dan bahasa. Dengan demikian, Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang adalah kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun di suatu daerah tertentu yang juga sering disebut kearifan lokal. Sebagai contohnya, tradisi kebo-keboan yaitu tradisi yang berasal dari Alasmalang Kabupaten Banyuwangi yang bertujuan untuk meminta hujan, tradisi ngaben yaitu upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu di Bali, dan berbagai tradisi di daerah-daerah lain di Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu pencipta kemajemukan negara Indonesia. Selain tradisi, Indonesia juga sudah dikenal karena memiliki keindahan alam yang luar biasa. keindahan alam Indonesia ini terus-menerus digali dan dikembangkan. Fauna dan flora yang beragam jenisnya juga dimiliki oleh Indonesia. Daerah daratan maupun wilayah maritim yang terus memancarkan pesonanya. Bahkan, sebagian besar jenis flora dan fauna langka yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat Indonesia patut berbangga terhadap kekayaan yang dimiliki oleh negara sendiri. Kemajemukan suku, agama, ras, dan bahasa yang ada di Indonesia juga menambah alasan mengapa Indonesia disebut sebagai negara majemuk. Menurut data sensus yang dilakukan oleh BPS Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, Indonesia memiliki suku bangsa. Jumlah yang luar biasa bila kita membandingkannya dengan negara-negara yang lainnya. Selain itu, jumlah Bahasa yang ada di Indonesia juga terbilang sangat banyak. 707 bahasa utama yang telah berhasil didata oleh Ethologue, situs bahasa di dunia. 6 agama yang telah diakui oleh Indonesia juga menambah daftar alasan mengapa Indonesia dikatakan sebagai negara yang hal ini berdampak negatif kepada pola kehidupan bermasyarakat. Sebagaimanna contohnya adalah konflik antarmasyarakat. Dalam hal ini adalah isu SARA yang sering terjadi di negara ini. Seperti yang dilansir dalam Okezone News, konflik agama yang terjadi di Ambon pada tahun 1999 silam. Konflik ini melibatkan dua kelompok beragama, yaitu Islam dan Kristen. Yang mana diduga penyebab awalnya adalah konflik perseorangan yang mengatasnamakan sebuah agama, hingga pada akhirnya berkembang menjadi sebuah konflik besar yang menimbulkan banyak saat konflik itu terjadi, kedua pihak saling serang dan bakar-membakar bangunan serta sarana ibadah. Bahkan, ABRI juga dianggap gagal dalam menangani hal ini sampai merebak isu bahwa situasi tersebut sengaja dibiarkan berlanjut untuk mengaliihkan isu-isu besar lainnya. Hingga pada akhirnya kerusuhan tersebut menjadi isu yang sensitif sampai saat bangsa yang besar, Indonesia adalah negara majemuk dan tidak dapat dibantah lagi bahwa terdapat 6 agama yang diakui; Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dengan 707 bahasa utama yang digunakan di setiap daerahnya, ditambah dengan gaya bahasa yang berbeda. Bahasa-bahasa tersebut digunakan oleh suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Suku-suku tersebut tinggal di pulau yang tersebar di Indonesia. Besarnya jumlah tadi melahirkan tradisi dan budaya yang unik. Lanskap indah yang telah di desain oleh Tuhan menambah keunikan negara ini. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa negara Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki suku, tradisi, budaya, dan lanskap yang unik. Begitu juga kita sebagai masyarakat Indonesia sepatutnya ikut andil dalam menjaga keutuhan dalam kemajemukan Indonesia selayaknya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, agar konflik agama yang terjadi di Ambon atau pun daerah lain tidak terulang. Lihat Humaniora Selengkapnya

Terbentuknyakemajemukan masyarakat Indonesia karena : Kondisi wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia yang terdiri kurang lebih ± 17.058 buah pulau besar dan kecil berkembang melahirkan keragaman budaya. Letak wilayah Indonesia yang strategis pada posisi silang sehingga memungkinkan terjadi kontak dengan bangsa-bangsa lain.

Ilustrasi kemajemukan bangsa Indonesia. Foto Unsplash/Robert CollinsTerangkan sisi positif dan negatif dari kemajemukan Indonesia! Pertanyaan ini datang dari kekayaan Indonesia akan suku, budaya, agama, dan golongan, di mana setiap kelompok memiliki ciri khasnya masing-masing. Inilah yang membuat negara kita dikenal sebagai negara apa saja dampak yang diberikan dari perbedaan antara masyarakat Indonesia dan bagaimana cara untuk menjaga keharmonisan dengan ketidaksamaan antar kelompok?Terangkan Segi Positif dan Negatif dari Kemajemukan Bangsa IndonesiaIlustrasi keragaman dalam berkehidupan di Indonesia. Foto Unsplash/Fikri RasyidMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, mejemuk adalah terdiri atas beberapa bagian yang merupakan kesatuan. Kemajemukan masyarakat sendiri merupakan keberagaman di dalam masyarakat yang disebabkan dua hal, yakni pembelahan secara horisontal dan horizontal, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan ras, bahasa daerah, adat istiadat, agama, pakaian, makanan dan budaya lain. Secara vertikal, dikelompokkan berdasarkan penghasilan, pendidikan, pemukiman, pekerjaan dan kedudukan sosial politik. Kategori tersebut menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat Penyebab Kemajemukan di IndonesiaPandu Runtoko dalam jurnal Konsekuensi Yuridis Kemajemukan Bangsa Indonesia Terhadap Pembangunan Hukum Nasional 2021 210, berbagai faktor yang menyebabkan tingkat kemajemukan yang tinggi di Indonesia ialah1. KebudayaanIndonesia merupakan bangsa yang memiliki banyak sekali kebudayaan, di mana setiap kebudayaan itu memiliki tatanan kehidupan, adat istiadat maupun norma-norma yang hidup di dalamnya. Macam-macam kebudayaan ini tersebar luas diseluruh wilayah suku bangsa memiliki adat istiadat dan budaya sendiri. Budaya dan adat istiadat daerah dapat kita jumpai dalam hidup sehari-hari. Maka terbentuklah bermacam-macam adat istiadat dan budaya GeografiKeadaan geografis Indonesia dengan jumlah pulau lebih dari terletak di antara Samudera Hindia dan Samudra Pasifik, serta berada di tengah-tengah di lalu lintas perdagangan benua Asia dan Australia mempengaruhi kebudayaan yang AgamaPengaruh agama dan kebudayaan islam yang dibawa oleh pedagang dari Gujarat dan Persia sekitar abad ke-13 membuat beberapa daerah masih kental akan nilai-nilai Islam. Kedatangan bangsa barat ke Indonesia dengan salah satu misi keagamaan mempengaruhi unsur-unsur kebudayaan di Indonesia ataupun modifikasi unsur-unsur yang Positif dan Negatif Kemajemukan IndonesiaDengan kemajemukan masyarakat Indonesia memberikan dua dampak, baik secara positif dan PositifMenciptakan integritas dan persatuan antar masyarakat di memajukan pergaulan antarsuku, budaya, agama, dan golongan di kebudayaan Indonesia, baik dalam bentuk benda ataupun budaya tak NegatifMudahnya terjadinya konflik dan sikap primodalisme atau pandangan bahwa kelompoknya adalah yang paling baik dan merendahkan kelompok sikap etnosentrisme, di mana sukunya lebih baik daripada yang yang membuat negara kita memiliki ciri khas tersendiri dan bersatu padu untuk memajukan dan mempertahankan Indonesia. Namun kemajemukan dapat menimbulkan konflik apabila tidak dipelihara dengan baik. Sehingga, sikap toleransi menjadi hal yang sangat penting dengan saling menghormati dan menghargai setiap individu dan kelompok.MZM
TIMESINDONESIA MALANG - Bangsa Indonesia disebut sebagai bangsa yang majemuk atau plural. Namun rupanya ciri majemuk ini masih perlu diperjelas. Berbeda-beda suku, adat istiadat, bahasa daerah, agama dan kepercayaan, dan lain-lain, tetapi merasa satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Perbedaan tidak dianggap sebagai masalah.
Menginjak usia ke-73, Indonesia semakin matang menginjak usia dewasa. Memang masih banyak hal yang harus dibenahi, tapi bukan berarti tidak ada satu pun nilai yang bisa dibanggakan dari negeri ini. Lahir dari banyak kebudayaan, ada banyak sekali ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia sehingga mudah dijadikan salah satu tanda pengenal. Perbedaan Komunikasi Verbal & Non Verbal serta Contohnya Kategori Umur Menurut WHO & Depkes yang Belum Banyak Diketahui Masyarakat Inilah Beberapa Fakta tentang Wajib Militer di Indonesia yang Perlu Diketahui Perbedaan Nilai dan Norma Sosial Beserta Jenis-Jenisnya Masyarakat Indonesia yang sudah banyak mengadopsi perkembangan teknologi diharap tidak meninggalkan nilai para leluhur. Nilai-nilai tersebut bila terus diberlakukan akan menjadi ciri khas Bangsa Indonesia yang bisa selalu dibawa hingga waktu yang cukup Khas Bangsa Ini Harus Kamu Pahami untuk Menjunjung Rasa NasionalismeSeperti yang telah disebutkan, ada banyak sekali ciri khas yang bisa digunakan oleh Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan. Pulau-pulau di Indonesia memiliki kebudayaannya masing-masing. Hal inilah yang bisa digunakan sebagai salah satu identitas. Tugas yang harus kita kerjakan adalah menjaga kebudayaan dan nilai yang terkandung di mudah dipahami, berikut ini penjelasan nilai yang bisa dijadikan oleh Bangsa Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuhPeribahasa di atas merupakan salah satu peribahasa yang sangat mendeskripsikan keadaan Indonesia. Persatuan dan kesatuan digunakan oleh rakyat Indonesia untuk mengusir banyak penjajah yang ingin menguasai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah di persatuan tidak dimiliki oleh masyarakat Indonesia, sangat mustahil kemerdekaan bisa diraih. Apalagi seperti yang kita tahu, perkembangan senjata untuk perang yang dimiliki Indonesia zaman dahulu jauh canggih bila dibandingkan dengan milik negara-negara Heterogenitas kebudayaanSeperti yang telah disebutkan sebelumnya, Indonesia memiliki banyak sekali daerah yang tergabung dalam lebih dari 30 provinsi. Masing-masing daerah memiliki kebudayaannya masing-masing. Hal ini menjadi salah satu identitas yang dimiliki oleh masih banyak orang yang hanya mengetahui Indonesia dengan menyebut Bali, tapi bukan berarti daerah lain tertinggal. Inilah saatnya bagi kita untuk mengenalkan kekayaan yang dimiliki Indonesia di mata Laut menjadi tempat bermain seluruh masyarakat5 pulau besar di Indonesia dikelilingi oleh lautan. Hal ini menjadikan kekayaan laut Indonesia sangatlah banyak. Berbagai macam ikan dan biota laut langka juga biasanya hanya bisa ditemukan di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu hal membanggakan yang harus selalu sampai ciri khas ini tidak lagi dimiliki oleh penerus bangsa nantinya karena sudah terlanjur rusak akibat penanganan yang kurang Flora dan fauna yang melimpahSelain kekayaan botani, Indonesia juga memiliki banyak sekali koleksi hewan dan tumbuhan. Flora dan fauna tersebut ada yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Salah satunya adalah badak bercula satu yang berada di Ujung Kulon. Kekayaan ini menjadi ciri khas yang sangat melekat dalam diri Bangsa Indonesia. Kewajiban kita sekarang adalah dengan terus sampai ada kegiatan yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi. Kita tidak bisa hanya mengandalkan turun tangan dari pemerintah. Diperlukan sinergi dari semua pihak agar kekayaan ini bisa terus Beraneka macam rempah khas IndonesiaSalah satu alasan banyak negara menjajah Indonesia dulu adalah karena keberagaman rempah yang dimiliki Indonesia. Rempah tersebut sangat berguna bagi mereka, apalagi ketika musim dingin tiba. Rempah asli Indonesia bisa memberikan kehangatan. Hal ini yang bisa dijadikan salah satu ciri khas Bangsa khas tersebut sebaiknya harus selalu dijaga karena merupakan identitas Bangsa Indonesia. Diharapkan dengan mengetahui ciri khas tersebut, rasa nasionalisme dan mencintai bangsa sendiri bisa terus dan selalu meningkat. Penulispunya 2,7 rb jawaban dan 3,7 jt tayangan jawaban 10 bln. 1.Kebenaran bukan dari fakta. Tapi dari suara terbanyak atau opini orang berkuasa. 2. Pemuka agama lebih berkuasa dari yang maha kuasa. 3.Orang kaya dan berkuasa kapitalis. Yang naik jadi pejabat, tujuh generasi dan sepupunya sepupu akan ikut kaya. Budaya Indonesia di Pulau Bali. Dokumentasi. yang menjadi sorotan akan keunikan dan keberagaman budaya tak lain adalah Indonesia menjadi identitas bangsa, tentunya datang dari berbagai daerah dari Sabang hingga di tiap daerah masih dijaga dan diterapkan oleh masyarakat asli di daerah warga negara Indonesia, tentu saja kita patut berbangga hati terhadap hal itu. Ternyata, ada banyak ciri khas dari negara kita yang bisa ditunjukkan kepada orang-orang dari negara lain sehingga identitas budaya kita semakin dikenal oleh seluruh di bawah ini merupakan ciri khas negara Indonesia yang kaya akan budaya. Yuk, simak!Di Indonesia ada begitu banyak tradisi adat istiadat dari masing-masing daerahnya. Tradisi erat dengan kebiasaan atau kepercayaan yang dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. Bahkan sampai sekarang kebanyakan orang di daerah masih menjaga tradisi dari setiap daerah berbeda-beda, seperti menyambut kelahiran seorang anak, upacara adat pernikahan, upacara kematian, upacara penyambutan tamu, dan tradisi pernikahan dari Sumatera Barat, yaitu bajapuik yang artinya "jemput" di mana ada kewajiban bagi keluarga perempuan untuk memberi sejumlah uang atau benda kepada pihak laki-laki sebelum akad nikah yang mengistilahkan hal tersebut "wanita membeli laki-laki" sebelum ada juga tradisi lain dari Bali, yaitu perayaan kuningan yang tujuannya menghaturkan persembahan sesajen kepada leluhur mereka untuk memohon kemakmuran, perlindungan, dan keselamatan. Biasanya upacara pada Hari Raya Kuningan diadakan secara orang Indonesia tentu saja tidak lepas dari seni yang tinggi. Kesenian merupakan bentuk ekspresi dari masyarakat, misalnya tarian, alat-alat musik, lagu daerah, dan tarian yang umumnya dilakukan bukan semata-mata hanya sebagai hiburan, tetapi ada tarian yang mempunyai tujuan. Beberapa diantaranya itu untuk penyambutan tamu atau orang penting, kemudian pengisi upacara adat atau ritual-ritual tarian yang paling terkenal dari Indonesia adalah tor-tor, tari kecak, tari jaipong, tari saman, tari piring, tari topeng, tari golek, dan tarian, ada juga alat-alat musik yang terkenal bahkan sampai ke negara lain, seperti angklung, gamelan, rebana, gondang, seruling, sasando, dan Indonesia terkenal dengan orang-orang yang berpakaian rapi dan sopan. Berbeda dengan budaya luar yang banyak berpenampilan dua tipe pakaian orang Indonesia, yaitu pakaian sehari-hari dan pakaian ketika menghadiri acara tertentu atau upacara adat yang pakaian, Indonesia juga memiliki banyak jenis kain dan hal ini menjadi identitas suatu daerah. Biasanya pakaian berkain ini banyak dipelopori oleh wanita Indonesia sehingga terlihat modis dan kain paling terkenal dari Indonesia adalah batik. Mulai dari motif dan coraknya yang berbeda-beda, menunjukkan ciri khas dari daerah masing-masing. Ada juga kain dari pulau Sumatera, yaitu ulos. Biasanya ulos ini digunakan saat upacara adat, seperti pernikahan atau upacara kalah menarik, ini dia yang menjadi salah satu sorotan orang Indonesia. Kulinernya yang beragam dan khas mulai dari Sabang sampai Merauke, semua berjejer makanan-makanan lezat nan menjadi produk budaya yang nyata dan sangat mudah dikenali sebagai identitas suatu dari Padang, sudah pasti yang paling terkenal adalah rendang. Kemudian dari Yogyakarta ada gudeg. Ada juga makanan khas orang Betawi, yaitu kerak juga terkenal dengan cara makannya, yaitu menggunakan tangan. Rasanya kurang afdol kalau makan gak pake tangan alias tanpa sendok dan garpu, lho. Bisa dikatakan, itulah ciri khas dari orang Indonesia sebagian masyarakat Indonesia mulai lupa akan bentuk dari rumah adat. Rumah adat merupakan cerminan budaya yang terbentuk dari tradisi dalam adat di Indonesia dibangun dengan wujud yang sama dari generasi ke generasi. Beberapa daerah masih dijumpai rumah adat, bahkan dijadikan sebagai tempat tinggal, tetapi ada juga yang digunakan untuk upacara rumah bolon yang ada di provinsi Sumatera Utara, sampai sekarang masih ada di Balige, tepian Danau Toba. Kemudian ada rumah adat suku Toraja, yaitu tongkonan yang juga masih ada sampai saat ciri khas dari beragamnya budaya di Indonesia yang menjadi identitas dan aset negara. Masyarakat wajib menjaga dan melestarikan agar kebudayaan negara kita tidak kemajuan teknologi, tentu saja banyak gempuran dari budaya asing yang merajalela yang mengakibatkan hilangnya minat dari anak-anak muda Indonesia untuk mencintai budayanya karena itu, sebagai generasi muda negara Indonesia, patutlah kita menyebarkan kebudayaan negara. Jangan sampai aset negara kita diambil orang lain.Angeltika Clara Sinaga/Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta usahauntuk membentuk kehendak bersama (common will) sebagai suatu bangsa menjadi persoalan yang rumit dan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pidato Presiden Soekarno dalam memperingati Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1954 mengingatkan pentingnya memahami kemajemukan budaya yang menjadi ciri bangsa Indonesia. Pengertian Masyrakat Majemuk menyatakan bahwa masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri- sendiri, tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan politik. Clifford Geertz menyatakan bawah masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-masing subsistem terikat oleh ikatan-ikatan primordial. Nasikun menyatakan bahwa suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural memiliki subkebudayaan-subkebudayaan yang bersifat deverse yang di tandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan-kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik-konflik sosial. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Masyarakat Multikultural Pengertian, Ciri, Karakteristik, Faktor Penyebab, Dan Contohnya Ciri dan Faktor Masyarakat Majemuk Ciri-ciri masyarakat majemuk Mempunyai struktur budaya lebih dari satu. Nilai-nilai dasar yang merupakan kesepakatan bersama sulit berkembang. Sering terjadi konflik-konflik sosial yang berbau SARA. Struktur sosialnya lebih bersifat nonkomplementer. Proses integrasi yg terjadi berlangsung secara lambat. Sering terjadi dominasi ekonomi, politik, dan sosial budaya. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Masyarakat Majemuk Keadaan geografis. Pengaruh kebudayaan asing. Kondisi iklim yang berbeda. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan Perkotaan Jenis dan Macam Masyarakat Majemuk Menurut konfigurasi dari komunitas etnisnya, masyarakat majemuk dapat dibedakan menjadi empat kategori sebagi berikut Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, yaitu masyarakat majemuk yang terdiriatas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang memilki kekuatan kompetitif seimbang. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan, yaitu masyarakatmajemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas atau kelompok etnis yang kekuatan kompetitip tidak seimbang. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan, yaitu masyarakat yang antara komunitas atau kelompok etnisnya terdapat kelompok minoritas, tetapi mempunyai kekuatan kompetitip di atas yang lain, sehingga mendominasi politik dan ekonomi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Sekularisme – Ciri, Pendidikan, Masyarakat, Alasan, Perbandingan, Bahaya, Para Ahli Struktur Masyarakat Majemuk Struktur Masyrakat Indonesia sebagai masyrakat majemuk. Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Horizontal Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan suku-bangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan. Vertical Strktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam. Perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan seringkali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk, suatu istilah yang mula-mula dikenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda. Konsep masyarakat majemuk sebagaimana yang digunakan oleh ahli-ahli ilmu kemasyarakatan dewasa ini memang merupakan perluasan dari konsep Furnivall tersebut. Masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda, demikianlah menurut Furnivall, merupakan suatu masyarakat majemuk plural society, yakni suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam kesatuan politik JS Furnivall, Netherlands India A Study of Plural Economy, Cambridge at The University Press, 1967, halaman 446-469. Dengan cara yang lebih singkat, Pierre L. van den Berghe menyebutkan beberapa karakteristik masyarakat majemuk, sebagai berikut Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer. Kurang mampu mengembangkan konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar. Secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan coercion dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Bentuk Partisipasi Beserta Faktor Dan Prinsipnya Dalam Bermasyarakat Konfigurasi Etnis Masyrakat Majemuk Dr. Nasikun menyatakan bahwa berdasarkan konfigurasinya, masyarakat majemuk dapat dibedakan ke dalam empat kategori, yaitu Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan Masyarakat majemuk dengan fragmentasi Kategori pertama merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik yang kurang lebih seimbang, sehingga untuk mencapai integrasi sosial atau pemerintahan yang stabil diperlukan koalisi lintas-etnis. Kategori kedua dan ketiga merupakan varian-varian masyarakat majemuk yang memiliki konfigurasi etnik yang tidak seimbang, di mana salah satu kelompok etnik tertentu kelompok mayoritas pada kategori kedua dan kelompok minoritas pada kategori ketiga memiliki competitive advantage yang strategis di hadapan kelompok-kelompok yang lain. Masyarakat majemuk dengan kategori keempat dengan fragmentasi meliputi masyarakat-masyarakat yang terdiri atas sejumlah besar kelompok etnik, semuanya dengan jumlah anggota yang kecil dan tidak satupun memiliki posisi politik yang dominan dalam masyarakat. Kehidupan politik dalam masyarakat dengan konfigurasi demikian sangatlah labil, karena ketidakmampuan membangun coalition building yang diperlukan untuk mengakomodasi konflik-konflik yang pada umumnya bersifat anarkhis sebagai akibat dari kecurigaan etnik dan hadirnya pemerintahan yang otoriterian. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Masyarakat Madani – Pengertian, Karakteristik, Ciri, Sejarah, Konsep, Unsur, Pilar, Para Ahli Kemajemukan Berdasarkan Ras Ras merupakan suatu golongan manusia dengan memiliki ciri tubuh tertentu dalam suatu frekuensi yang besar. Ras merupakan suatu hal yang ditinjau secara biologis, bukan ditinjau secara sosiokultural. Jadi pengertian ras melibatkan ciri-ciri yang dimiliki seseorang, yang dengan demikian, secara umum, klasifikasi ras didasarkan pada ciri biologis atau fisik. Yang pada umumnya manusia di dunia ini dibedakan ke dalam tiga kelompok ras utama. Ketiga kelompok ras utama tersebut ialah ras Mongoloid, Kaukasoid dan Negroid. Yang secara garis besar, tanda-tanda fisik yang digunakan untuk mengklasifikasikan ras, antara lain bentuk badan, bentuk kepala, bentuk muka, bentuk tulang rahang bawah, bentuk hidung, warna kulit, warna mata, warna rambut dan bentuk rambut. Dalam hal ini dari ketiga kelompok ras diatas, terdapat dua kelompok yang hidup saling berhubungan, saling memengaruhi dan saling berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia yakni Melayu Mongoloid dan Papua Melanesoid. Kelompok ras Melayu Mongoloid umumnya hidup di Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Madura, Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya. Adapun kelompok ras Papua Melanesoid umumnya hidup di Pulau Irian “Papua” dan pulau-pulau sekitarnya. Dan sementara itu, kelompok ras Negrito dan Weddoid merupakan saudara-saudara kita yang masih hidup secara terisolir di daerah pedalaman. Mereka masih sulit untuk membaur dengan saudara-saudaranya dari kelompok ras/suku bangsa lain yang memang lebih dahulu mengalami kemajuan dan saling berintegrasi. Selain keempat kelompok ras tersebut, masyarkat Indonesia diperkaya dengan kelompok ras yang lain yakni kelompok keturunan Cina “termasuk ras mongoloid” dan kelompok keturunan Arab, Pakistan, India dan sebagainya “termasuk ras Kaukasoid”. Mereka ini termasuk kelompok ras pendatang di luar ras pendudukan asli atau pribumi, seperti telah dibahas di atas ras ialah suatu konsepsi biologis yang berdasarkan ciri-ciri fisik dan bukan suatu konsepsi kebudayaan. Dengan demikian, pengertian ras tidak berjalan sejajar dengan pengertian kebudayaan, dengan kata lain, perbedaan ras tidak menentukan perbedaan bahasa, adat istiadat, apalagi agama. Misalnya kelompk ras melayu Mengoloid seperti yang terdapat dalam suku bangsa Bali dan Jawa, yang keduanya memiliki bahasa, adat istidata, maupun agama yang saling berbada, meskipun berasal dari ras yang sama. Bahasa-bahasa yang digunakan oleh suku yang ada di Indonesia termasuk satu keluarga yakni keluarga bahasa Austronesia. Yang dalam pergauolan sosial masyarakat di Indonesia, perbedaan sifat-sifat fisik antara kelompok yang satu dan kelompok yang lain tidak memberikan pengertian adanya superioritas, yang artinya tidak ada suatu kelompok yang berdasarkan ciri fisik tertentu dianggap lebih istimewa atau lebih unggul dibandingkan dengan kelompok lain. Untuk masyarakat Indonesia tidak menganut pagam rasialisme yakni suatu paham yang menyakini bahwa kelompok ras tertentu lebih tinggi statusnya dibandingkan dengan kelompok ras lain. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Masyarakat Ekonomi Eropa” Definisi & Sejarah – Tujuan Sebab Terjadinya Pluralitas Masyrakat Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa pluralitas masyarakat Indonesia yang demikian itu terjadi sebagai berikut Faktor Yang pertama, keadaan geografik wilayah Indonesia yang terdiri atas kurang lebih tiga ribu pulau yang terserak di sepanjang equator kurang lebih tiga ribu mil dari timur ke barat, dan seribu mil dari utara selatan, merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terjadinya pluralitas sukubangsa di Indonesia. Tentang berapa jumlah sukubangsa yang sebenarnya ada di Indonesia, ternyata terdapat berbagai pendapat yang tidak sama di antara para ahli ilmu kemasyarakatan. Hildred Geertz misalnya menyebutkan adanya lebih kurang tiga ratus sukubangsa di Indonesia, masing-masing dengan bahasa dan identitas kultural yang berbeda-beda. Skinner menyebutkan adanya lebih dari 35 sukubangsa di Indonesia, masing-masing dengan adat istiadat yang tidak sama. Lebih dari sekedar menyebutkan banyaknya sukubangsa di Indonesia, Skinner menggambarkan juga perbandingan besarnya sukubangsa-sukubangsa tersebut. Beberapa sukubangsa yang paling besar sebagaimana disebut oleh Skinner adalah Jawa, Sunda, Madura, Mingangkabau, dan Bugis. Kemudian ada beberapa sukubangsa yang lain yang cukup besar, yaitu Bali, Batak Toba, dan Sumbawa. Mengikuti pengertian sukubangsa yang dikemukakan oleh para ahli antropologi, Dr. Nasikun menggolongkan orang-orang Tionghoa sebagai salah satu sukubangsa di Indonesia, dan berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik, dan berdasarkan perkiraan tambahan penduduk golongan Tionghoa 3 persen, serta dengan mengingat kurang lebih orang Tionghoa kembali ke Tiongkok selama tahun 1959 dan 1960, diperkirakan jumlah orang Tionghoa yang tinggal di Indonesia pada tahun 1961 sebanyak 2,45 juta orang, sementara penduduk pribumi waktu itu diperkirakan juta orang. Walaupun jumlah orang Tionghoa sangat kecil dibandingkan dengan penduduk pribumi, tetapi mengingat kedudukan mereka yang sangat penting dalam kehidupan ekonomi, mereka sangat mempengaruhi hubungan mereka dengan sukubangsa-sukubangsa yang lain yang secara keseluruhan disebut pribumi. Faktor kedua yang menyebabkan pluralitas masayarakat Indonesia adalah kenyataan bahwa Indonesia terletak di antara Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik. Keadaan ini menjadikan Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan, sehingga sangat mempengaruhi terciptanya pluralitas agama di dalam masyarakat Indonesia. Telah sejak lama masyarakat Indonesia memperoleh berbagai pengaruh kebudayaan bangsa lain melalui para pedagang asing. Pengaruh yang pertama kali menyentuh masyarakat Indonesia adalah agama Hindu dan Budha dari India sejak kurang lebih empat ratus tahun sebelum masehi. Hinduisme dan Budhaisme pada waktu itu tersebar meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia, serta lebur bersama-sama dengan kebudayan asli yang telah hidup dan berkembang lebih dulu. Namun, pengaruh Hindu dan Budaha terutama dirasakan di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Faktor ketiga, iklim yang berbeda-beda dan struktur yang tidak sama di antara berbagai daerah di kepulauan Nusantara, telah mengakibatkan pluralitas regional. Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda, yakni daerah pertanian basah wet rice cultivation yang terutama banyak dijumpai di Pulau Jawa dan Bali, serta daerah ladang shifting cultivation yang banyak dijumpai di luar Jawa. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Masyarakat Ekonomi Asean” Pengertian & Tujuan – Kesiapan Perbedaan Masyarakat Majemuk dan Multikulturalime Pada banyak buku sering orang menyamakan antara kedua istilah tersebut. Masyarakat majemuk adalah masyarakat multikultural. Memang bila dikaji secara bahasa ringan, kedua kata tersebut sekilas sama “majemuk” dan “multi-kultur”. Mengapa demikian? Pendapat tokoh yang mempopulerkannya dan kita tanpa menelaah lebih panjang lagi mengadopsi apa adanya. Konsepnya masyarakat majemuk adalah dasar terbentuknya masyarakat multikultural. Masyarakat multikultural sudah pasti masyarakat Masyarakat majemuk adalah suatu kondisi dimasyarakat yang terdiri dari berbagai perbedaan diferensiasi sosial yang terdiri dari berbagai strata, ekonomi, ras, suku bangsa, agama dan budaya yang berjalan dengan apa adanya. Masyarakat ini masih seperti masyarakat pada umumnya dengan berbagai realitas sosial, masih terdapat konflik, pertentangan dan realitas sosial masyarakat multikultural adalah suatu kondisi masyarakat yang majemuk yang telah tercapai sebuah keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat. Pada masyarakat ini, dengan banyaknya diferensiasi sosial masyarakat tercipta suatu keharmonisan, saling menghargai, kesederajatan dan mempunyai kesadaran tanggungjawab sebagai satu kesatuan. Contohnya Masyarakat Indonesia dapat dikategorikan masyarakat majemuk, dengan segala perbedaan dan konflik yang senantiasa menghiasi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Sedangkan masyarakat multikultural dapat kita contohkan masyarakat pada zaman para-Nabi. Dengan banyaknya perbedaan, sikap rukun saling menghargai, hidup berdampingan dan saling membantu adalah cita-cita setiap masyarakat didunia. Hubungan Dominan dan Minoritas Dalam Masyarakat Majemuk Kelompok minoritas adalah orang-orang yang karena ciri-ciri fisik tubuh atau asal-usul keturunannya atau kebudayaannya dipisahkan dari orang-orang lainnya dan diperlakukan secara tidak sederajad atau tidak adil dalam masyarakat dimana mereka itu hidup. Karena itu mereka merasakan adanya tindakan diskriminasi secara kolektif. Mereka diperlakukan sebagai orang luar dari masyarakat dimana mereka hidup. Mereka juga menduduki posisi yang tidak menguntungkan dalam kehidupan sosial masyarakatnya, karena mereka dibatasi dalam sejumlah kesempatan-kesempatan sosial, ekonomi, dan politik. Mereka yang tergolong minoritas mempunyai gengsi yang rendah dan seringkali menjadi sasaran olok-olok, kebencian, kemarahan, dan kekerasan. Posisi mereka yang rendah termanifestasi dalam bentuk akses yang terbatas terhadap kesempatan-kesempatan pendidikan, dan keterbatasan dalam kemajuan pekerjaan dan profesi. Keberadaan kelompok minoritas selalu dalam kaitan dan pertentangannya dengan kelompok dominan, yaitu mereka yang menikmati status sosial tinggi dan sejumlah keistimewaan yang banyak. Mereka ini mengembangkan seperangkat prasangka terhadap golongan minoritas yang ada dalam masyarakatnya. Prasangka ini berkembang berdasarkan pada adanya 1 perasaan superioritas pada mereka yang tergolong dominan; 2 sebuah perasaan yang secara intrinsik ada dalam keyakinan mereka bahwa golongan minoritas yang rendah derajadnya itu adalah berbeda dari mereka dantergolong sebagai orang asing; 3 adanya klaim pada golongan dominan bahwa sebagai akses sumber daya yang ada adalah merupakan hak mereka, dan disertai adanya ketakutan bahwa mereka yang tergolong minoritas dan rendah derajadnya itu akan mengambil sumberdaya-sumberdaya tersebut. Dalam pembahasan tersebut di atas, keberadaan dan kehidupan minoritas yang dilihat dalam pertentangannya dengan dominan, adalah sebuah pendekatan untuk melihat minoritas dengan segala keterbatasannya dan dengan diskriminasi dan perlakukan yang tidak adil dari mereka yang tergolong dominan. Dalam perspektif ini, dominan-minoritas dilihat sebagai hubungan kekuatan. Kekuatan yang terwujud dalam struktur-struktur hubungan kekuatan, baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat-tingkat lokal. Bila kita melihat minoritas dalam kaitan atau pertentangannya dengan mayoritas maka yang akan dihasilkan adalah hubungan mereka yang populasinya besar mayoritas dan yang populasinya kecil minoritas. Perspektif ini tidak akan dapat memahami mengapa golongan minoritas didiskriminasi. Karena besar populasinya belum tentu besar kekuatannya. Konsep diskriminasi sebenarnya hanya digunakan untuk mengacu pada tindakan-tindakan perlakuakn yang berbeda dan merugikan terhadap mereka yang berbeda secara askriptif oleh golongan yang dominan. Yang termasuk golongan sosial askriptif adalah suku bangsa termasuk golongan ras, kebudayaan sukubangsa, dan keyakinan beragama, gender atau golongan jenis kelamin, dan umur. Berbagai tindakan diskriminasi terhadap mereka yang tergolong minoritas, atau pemaksaan untuk merubah cara hidup dan kebudayaan mereka yang tergolong minoritas atau asimilasi adalah pola-pola kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat majemuk. Berbagai kritik atau penentangan terhadap dua pola yang umum dilakukan oleh golongan dominan terhadap minoritas biasanya tidak mempan, karena golongan dominan mempunyai kekuatan berlebih dan dapat memaksakan kehendak mereka baik secara kasar dengan kekuatan militer dan atau polisi atau dengan menggunakan ketentuan hukum dan berbagai cara lain yang secara sosial dan budaya masuk akal bagi kepentingan mereka yang dominan. Menurut pendapat saya, cara yang terbaik adalah dengan merubah masyarakat majemuk plural society menjadi masyarakat multikultural multicultural society, dengan cara mengadopsi ideologi multikulturalisme sebagai pedoman hidup dan sebagai keyakinan bangsa Indonesia untuk diaplikasikan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Masyarakat Majemuk adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik secara individual maupun secara kelompok, dan terutma ditujukan terhadap golongan sosial askriptif yaitu sukubangsa dan ras, gender, dan umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual HAM dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat. Sehingga upaya penyebarluasan dan pemantapan serta penerapan ideologi multikulturalisme dalam masyarakat Indonesia yang majemuk, mau tidak mau harus bergandengan tangan dengan upaya penyebaran dan pemantapan ideologi demokrasi dan kebangsaan atau kewarganegaraan dalam porsi yang seimbang. Sehingga setiap orang Indoensia nantinya, akan mempunyai kesadaran tanggung jawab sebagai orang warga negara Indonesia, sebagai warga sukubangsa dankebudayaannya, tergolong sebagai gender tertentu, dan tergolong sebagai umur tertentu yang tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap orang atau kelompok yang tergolong lain dari dirinya sendiri dan akan mampu untuk secara logika menolak diskriminasi dan perlakuan sewenang-wenang oleh kelompok atau masyarakat yang dominan. Program penyebarluasan dan pemantapan ideologi multikulturalisme perlu dilakukan melalui pendidikakn dari SD Sekolah Menengah Atas, dan juga S1 Universitas. Melalui tulisan ini saya juga ingin mengusulkan bahwa ideologi multikulturalisme seharusnya juga disebarluaskan dan dimantapkan melalui program-program yang diselenggarakan oleh LSM yang yang sejenis. Mengapa perjuangan anti-diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas dilakukan melalui perjuangan menuju masyarakat multikultural? Karena perjuangan anti-diskriminasi dan perjuangan hak-hak hidup dalam kesederajatan dari minoritas adalah perjuangan politik, dan perjuangan politik adalah perjuangan kekuatan. Perjuangan kekuatan yang akan memberikan kekuatan kepada kelompok-kelompok minoritas sehingga hak-hak hidup untuk berbeda dapat dipertahankan dan tidak tidak didiskriminasi karena digolongkan sebagai sederajad dari mereka yang semula menganggap mereka sebagai dominan. Perjuangan politik seperti ini menuntut adanya landasan logika yang masuk akal di samping kekuatan nyata yang harus digunakan dalam penerapannya. Logika yang masuk akal tersebut ada dalam multikulturalisme dan dalam demokrasi. Upaya yang telah dan sedang dilakukan terhadap lima kelompok minoritas di Indonesia oleh LSM, untuk meningkatkan derajad mereka, mungkin dapat dilakukan melalui program-program pendidikan yang mencakup ideologi multikulturalisme dan demokrasi serta kebangsaan, dan berbagai upaya untuk menstimuli peningkatan kerja produktif dan profesi. Sehingga mereka itu tidak lagi berada dalam keterbelakangan dan ketergantungan pada kelompok-kelompok dominan dalam masyarakat setempat dimana kelompok minoritas itu hidup. DAFTAR PUSTAKA 1. Nasikun. 1984. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta PT Grafiti Pers. 2. Nasikun. 1990. Masyarakat Majemuk dan Dinamika Integrasi Nasional. Suatu Tinjauan Sosiologis. Makalah disampaikan pada Seminar Pluralitas, Kesenjangan Sosial, dan Integrasi Nasional dalam rangka HUT KNPI ke17, 23 Juli 1990 di Surabaya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari BangsaIndonesiamempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. hal ini berhubungan dengan fungsi Pancasila sebagai? Tujuan bangsa Indonesia; Pemersatu bangsa Indonesia; Perjanjian luhur bangsa Indonesia; Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia; Semua jawaban benar; Jawaban: D. Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta28 Januari 2022 1705Hallo Lestari R, Kakak bantu jawab ya! Jawabannya adalah B. Ada bahasa dan budaya yang beraneka ragam. Yuk simak penjelasannya! Furnivall mendefinisikan masyarakat majemuk sebagai suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan, tetapi tidak terintegrasi dalam satu kesatuan politik. Konsep masyarakat majemuk pada Indonesia, dapat dilhat melalui struktur sosialnya yang memiliki berbagai perbedaan bahasa, adat istiadat dan budaya. Semoga jawabannya membantu ya!
Pertanyaan Berikut ini yang merupakan ciri khas demokrasi Pancasila adalah kekuasaan yang tidak terbatas. memberi arti terhadap manusia pribadi. pemerintah mempunyai bentuk kekuasan yang terbatas dan tidak sewenang-wenang. menekankan pada keselarasan, keseimbangan, keserasian antara individu dan masyarakat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kemajemukan adalah keanekaragaman. Jadi, kemajemukan Indonesia adalah keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang terdiri dari ras dan etnis. Kemajemukan masyarakat di Indonesia tentunya didasari oleh beberapa faktor dan mempunyai sisi positif dan yang mempengaruhi kemajemukan di Indonesia adalah letak Indonesia yang sangat strategis. Selain letak yang strategis, dari nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengajarkan kepada keturunannya tentang budaya dan suku bangsa, itulah yang membuat bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang faktor faktor tersebut tentunya kemajemukan di Indonesia memiliki efek samping, baik itu sisi positif maupun negatif. Sisi positif nya adalah Indonesia menjadi bangsa yang majemuk yang dikenal oleh negara lain dengan bangsa yang beraneka suku bangsa,budaya dan agama. Faktor negatif nya antara lain seperti sikap yang acuh terhadap bangsa ini dan tidak mempedulikan agama,ras bahkan budaya orang lain, mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan mempedulikan kesamaan diantara mereka. Kita sebagai bangsa Indonesia yang baik, kita tidak boleh mempunyai sikap egois yaitu mementingkan diri sendiri. Kita harus peduli terhadap bangsa Indonesia ini. Kita harus bersyukur kepada-Nya bahwa kita diberi bangsa yang beraneka ragam. Dengan adanya beraneka ragam bangsa, budaya, bahasa dan ras, maka dari itu kita harus tetap menjaga negeri ini dengan kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kita tidak boleh mengejek seseorang hanya karena mereka memiliki keyakinan atau bahasa yang berbeda terhadap kita. Itu adalah salah satu perbuatan yang harus dihindari. Kita harus menghormatinya. Ingat! “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya “ Berbeda-beda tetapi Tetap Satu Jua”. Lihat Inovasi Selengkapnya
Pertanyaan Ciri khas yang menunjukkan kemajemukan bangsa Indonesia, yaitu . A. pernah dijajah oleh bangsa yang sama B. ada bahasa dan budaya yang beraneka ragam C. berasal dari nenek moyang yang sama D. asal-usul masyarakat Indonesia hanya merupakan satu ras E. ras yang ada di Indonesia berasal dari ras kaukasoid Indonesia adalah sebuah negara dengan jutaan penduduk yang tersebar di berbagai pulau di seluruh negeri. Keragaman budaya dan suku bangsa yang berbeda, serta perbedaan geografis yang luas antara daerah-daerah, membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang majemuk. Namun, ada beberapa hal yang tidak dianggap sebagai bagian dari kemajemukan yang merupakan ciri khas Indonesia. Salah satu karakteristik yang tidak termasuk dalam kemajemukan Indonesia adalah agama. Meskipun banyak orang Indonesia yang beragama, agama tidak bisa dikatakan sebagai ciri khas keragaman Indonesia. Karena ada banyak negara di seluruh dunia yang memiliki agama yang sama dengan Indonesia. Sehingga, agama tidak dapat dianggap sebagai ciri khas kemajemukan Indonesia. Selain agama, karakteristik lain yang tidak termasuk dalam kemajemukan Indonesia adalah arsitektur. Pada dasarnya, arsitektur adalah sebuah seni yang dapat dimanfaatkan oleh siapa pun. Sekali lagi, arsitektur tidak dapat dianggap sebagai ciri khas kemajemukan Indonesia, karena banyak negara di seluruh dunia yang memiliki desain arsitektur yang sama atau mirip dengan Indonesia. Kemajemukan Indonesia juga tidak termasuk dalam bahasa. Bahasa adalah hal yang sangat penting untuk menunjukkan ciri khas budaya suatu negara. Namun, banyak negara di seluruh dunia yang memiliki bahasa yang sama atau serupa dengan Indonesia. Oleh karena itu, bahasa tidak dapat dianggap sebagai ciri khas kemajemukan Indonesia. Selain agama, arsitektur, dan bahasa, ada satu karakteristik lagi yang tidak termasuk dalam kemajemukan Indonesia yaitu musik. Musik adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam budaya suatu negara. Namun, seperti yang telah disebutkan di atas, musik adalah sebuah seni yang dapat dipraktikkan oleh siapa pun. Beberapa jenis musik yang populer di Indonesia mungkin tidak dapat ditemukan di negara lain, tetapi banyak jenis musik di Indonesia yang berasal dari luar negeri. Karena itu, musik juga tidak bisa dianggap sebagai ciri khas kemajemukan Indonesia. Kesimpulan Kemajemukan merupakan ciri khas Indonesia yang mencerminkan keragaman budaya dan suku bangsa yang berbeda. Namun, ada beberapa karakteristik yang tidak bisa dianggap sebagai bagian dari kemajemukan yaitu agama, arsitektur, bahasa, dan musik. Oleh karena itu, ketika berbicara tentang kemajemukan Indonesia, kita harus membedakan antara karakteristik yang benar-benar dapat mencerminkan keragaman budaya dan suku bangsa Indonesia dan yang tidak. Post navigation GqZS.
  • 9wpue11m1p.pages.dev/722
  • 9wpue11m1p.pages.dev/721
  • 9wpue11m1p.pages.dev/246
  • 9wpue11m1p.pages.dev/370
  • 9wpue11m1p.pages.dev/371
  • 9wpue11m1p.pages.dev/477
  • 9wpue11m1p.pages.dev/274
  • 9wpue11m1p.pages.dev/449
  • 9wpue11m1p.pages.dev/896
  • 9wpue11m1p.pages.dev/807
  • 9wpue11m1p.pages.dev/3
  • 9wpue11m1p.pages.dev/659
  • 9wpue11m1p.pages.dev/141
  • 9wpue11m1p.pages.dev/736
  • 9wpue11m1p.pages.dev/804
  • ciri khas yang menunjukkan kemajemukan bangsa indonesia yaitu